KACA YANG BERDEBU
Ia ibarat kaca yang berdebu
jangan terlalu keras membersihkannya
Nanti ia mudah retak dan pecah...
Ia ibarat kaca yang berdebu
jangan terlalu lembut membersihkannya...
Nanti ia mudah keruh dan ternoda...
Ia bagai permata keindahan...
Sentuhlah hatinya dengan kelembutan
ia sehalus sutera di awan...
jagalah hatinya dengan kesabaran...
Lemah lembutlah kepadanya
namun jangan terlalau memanjakannya
Tegurlah bila ia bersalah
namun jangan lukai hatinya
bersabarlah bila menghadapinya terimalah ia dengan keikhlasan
karna ia kaca yang berdebu
Semoga kau temukan dirinya...
BERCAHAYAKAN IMAN...
Syair di atas adalah salah satu syair yang dilantunkan oleh grup nasyid MAIDANY asal Medan. Dimana mereka menyampaikan bagaimana hendaknya seorang laki-laki bersikap kepada wanita. Konteks disini adalah dalam kerangka suami-istri. Berbicara mengenai seorang wanita memang bisa dikatakan bicara dengan "bahasa jiwa" (wah Bahasa Jiwa juga judul nasyid dari Maidany lho....!!! ^_^ ).
Wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok, ketika dibiarkan dia akan makin bengkok namun ketika ditarik dengan keras dia akan patah.
RASULULLAH Shalallahu 'Alaihi Wasallam adalah sosok pria yang ketika beliau dengan kesabaranya menghadapi banyak sikap dari para istri beliau. Beliau adalah seorang suami yang rela berdiri berjam-jam untuk menjadi sandaran istrinya ('Aisyah) ketika ia ingin melihat suatu pertunjukan olah raga pedang para sahabat. padahal waktu itu usia beliau sudah masuk usia senja. Beliau juga tidak serta merta memarahi istrinya ('Aisyah) ketika ia salah memasukkan sesuatu kedalam minuman Rasulullah , yang seharusnya ia masukkan gula namun garam yang tercampur didalamnya , namun dengan bijaknya beliau tersenyum dan berkata wahai Istriku minuman yang kau buat sangatlah nikmat, Aisyah pun menjawab benarkah Ya...Rasulullah?" kemudian Aisyah mencicipi minuman tersebut dan....Wajahnya memerah karena sangat malu juga khawatir kalau kalau Rasulullah marah. Namun Rasulullah sudah dapat membaca kekhawatiran tersebut dan tersenyum pada istrinya dengan penuh sayang.
Begitulah beliau, amat menghormati dan menyayangi istri- istrinya. Beliau amat paham bagaimana bersikap kepada kaum hawa. Beliau ajarkan hal ini pada kerangka kehidupan berumah tangga.
Namun lain halnya ketika dalam kehidupan sehari-hari Allah dan RasulNya mengajarkan bagaimana bersikap terhadap seorang wanita ketika ia adalah tidak ada hubungannya dalam tali yang menghalalkan kaum hawa bagi kaum adam (bukan mahram).
Wanita haruslah dihormati, dijaga, dan dihargai. Menjaganya dengan cara bagaimana ia agar tetap menjadi mutiara yang berkilau ditengah lumpur pekat. Menghormati ia dengan tidak mengatakan hal-hal yang dapat membuatnya lupa dengan apa yang menjadi perintah Allah dan RasulNya, menjaganya dengan mengingatkan ia akan hal - hal yang dapat membahayakan dirinya dengan santun dan baik.
Wanita amat lemah dan mudah sekali goyah jika ia mendapatkan sebuah perhatian berlebih dari lawan jenisnya. Maka jangan biarkan ia mengharapkan itu dari seorang yang laki-laki yang memang belum berhak atas dirinya. Wanita amat lembut dan peka perasaanya maka jangan biarkan ia terbuai dengan kata- kata manis yang memang dapat melepas tabir hijabnya terhadap kaum adam yang belum berhak atas dirinya. wanita adalah makhluk yang mudah suka terhadap sesuatu namun jangan biarkan dia mudah mengungkapkan apa yang ada dalam hatinya kepada orang yang belum berhak atas dirinya karna itu membuat ia tak lagi berizah.
Wahai kaum adam mulailah saat ini untuk menghormati, menghargai, dan menjaga wanita, jangan biarkan dirimu menjadikan ia sebagai wadah ajakan nafsu yang menyesatkan . Wanita amatlah lemah pendengaranya maka janganlah kau puji ia dengan kata- kata keduniaan, tapi pujilah ia dengan mengatakan ....
BAHWA IA LEBIH BERHARGA DARI BIDADARI SYURGA KETIKA TAQWA MENJADI PERHIASANNYA & AMAL BAIK MENJADI KERJA KERASNYA.
KARENA SHALATNYA, PUASANYA, DAN IBADAHNYA KEPADA ALLAH, IA LEBIH MULIA DARIPADA BIDADARI SYURGA YANG MEMBUAT BIDADARI PUN CEMBURU PADANYA..
cieeeee,,, cieeee, sip Nika, semangat selalu ^^
BalasHapussipp buat renungan thank ya...
BalasHapusAfwan ukh, sepertinya ana sudah follow blog tentang Kaca yang berdebu..apakah punya dua blogger....ya? syukron
BalasHapusAkun Fb ana : http://www.facebook.com/sutarni.tamaraManisdanapaadanya
wah, bagus ya..
BalasHapus:P
bagus bagus bagus :D
BalasHapustulisan yang bagus ...sangat bermanfaat...
BalasHapusdi tunggu kunjungan baliknya ke.. http://www.rosyadsyauqi.blogspot.com/
wah wah ternyata asal mula nama Nikaca Yang Berdebu dari itu tho keren keren
BalasHapusassalamualaikum luar biasa. ana share ya. blog ana http://www.voiceislam09.blogspot.com/
BalasHapussubhanallah, keren bgt, aq share d blog q yah
BalasHapusPengin seperti itu, tapi aku hanyalah manusia biasa, bukan manusia pilihan seperti Nabi Saw. Tapi setidaknya berusaha......
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushttp://jaeftech.blogspot.com/
BalasHapuskaca tak selalu berdebu...
tak diusap pun ia slalu jujur...
tak dibelai pun ia takkan hancur...
biarkanlah berdebu...
seakan itu adalah rahmat-Nya untukmu...
http://jaeftech.blogspot.com/
trims pesan2nya
BalasHapusSalam Kenal dan Salam Ukhuwah..
BalasHapusSekalian ngajakin tukeran Link N Follow nie..:)
assalamu`likum ukhti,bagus juga motivasi renungannya . .
BalasHapuskaga percuma mampir disini,jadi kenyang(nambah pengetahuan) . .
pokonya mah sukron katsiron dah . .
tapi jangan lupa ya mampir juga di blog afhwat,http://dusunkeciltercinta.blogspot.com/,hhehehe . .
salam ukhuwah, wassalam . .
Assalam.wrw.b...
BalasHapus